Sabtu, 20 Oktober 2012

Cara Membuat Laptop Menjadi Hotspot

Cara Membuat Laptop Menjadi Hotspot

55 comments
Artikel kali ini masih membahas tentang cara sharing koneksi internet pada laptop. Klo dalam postingan kemaren kita telah mengetahui bagaimana cara sharing internet via WiFi di Windows 7, maka dalam artikel ini kita akan memanfaatkan sebuah aplikasi yang bernama Connectify untuk lebih memudahkan kita melakukan share koneksi internet menggunakan WiFi laptop.

connectify
Sesuai dengan slogan di websitenya Connectify - Your Hotspot Your Way, dengan aplikasi ini seakan-akan kita bisa membuat laptop menjadi hotspot. Ya, dengan Connectify kita dapat dengan mudah membuat jaringan wireless yang aman untuk saling terhubung dan sharing koneksi internet agar koneksi internet di laptop kita bisa dinikmati pula oleh teman-teman atau kerabat kita melalui laptop atau mobile device mereka.


Software Connectify ini terdapat 2 versi yaitu yang Lite (Free) dan yang Pro. Dalam artikel cara membuat laptop menjadi hotspot ini saya akan mencoba yang versi lite aja yang mempunyai fitur-fitur sebagai berikut:
  • Software Access Point
  • Share Internet from other WiFi Networks
  • Display Connected Computer/Devices
  • Simple Firewall Controls
  • Share WiFi from 3G/4G Networks (limited)
  • "Scannify" Service Discovery (web only)

Cara Membuat Laptop Menjadi Hotspot
  1. Download aplikasi Connectify dari situsnya: http://www.connectify.me/
  2. Setelah diinstal jalankan aplikasinya, isi nama SSID Hotspot dan Password untuk mengaksesnya. Pada bagian Internet pilih tipe koneksi internet yang akan dishare. Karena kebetulan laptop saya koneksi internetnya dapet dari WiFi, maka pada bagian Internet ini saya memilih  Wireless Network Connection. Pada bagian Advanced biarkan saja apa adanya, kemudian klik tombol Start Hotspot untuk memulai membuat laptop menjadi hotspot.

    sharing koneksi internet dengan connectify

  3. Sekarang laptop Anda sudah berubah menjadi hotspot, silahkan ajak temen-temen untuk mencoba internetan lewat hotspot Anda tersebut. Untuk mengetahui siapa aja yang terhubung ke hotspot Anda, klik tab Clients. Pada gambar dibawah terdapat 2 devices yang terhubung ke hotspot laptop.

    membuat laptop menjadi hotspot

Sejauh ini membuat laptop menjadi hotspot dengan aplikasi Connectify ini berjalan dengan lancar. Dalam percobaan ini saya menggunakan laptop Dell Vostro 3530 dengan Windows 7 64 bit sebagai sistem operasinya (Connectify ga support Vista atau Windows XP). Bagi temen-temen yang punya pengalaman dengan software Connectify ditunggu sharing'nya ya..

Cara Mengamankan Folder dengan Password

Cara Mengamankan Folder dengan Password

1 comments
Bagaimana cara mengamankan folder dengan password?
Pertanyaan seperti itu pernah ditanyakan salah seorang teman pembaca blog ini. Sebenarnya banyak cara yang bisa kita gunakan untuk melindungi folder pribadi milik kita seperti misalnya dengan menggunakan beberapa aplikasi gratis untuk proteksi folder, menyembunyikan file rahasia dengan secret disk dan menggunakan aplikasi Secure Folder Portable untuk mengamankan folder dengan password.

folder-lock
Secure Folder Portable merupakan aplikasi portabel sehingga bisa digunakan lewat USB Flashdisk yang dapat kita gunakan untuk mengamankan folder dengan sebuah password. Program ini mengimplementasikan 256-bit AES (Rijndael) untuk mengenkripsi file. Dengan beberapa klik, dijamin folder tidak dapat dihapus, diganti namanya, folder tidak bisa dipindahkan, disalin, dimodifikasi dan diakses.

Berikut cara mengamankan folder dengan password menggunakan Secure Folder:
  1. Download aplikasi secure folder dari softpedia
  2. Ekstrak dan jalankan file SecureFolder.exe
  3. Isi password pada tampilan seperti berikut:

    add password secure folder

  4. Selanjutnya klik tombol Add untuk menambahkan folder yang akan kita amankan.

    add folder secure folder

  5. Pilih metode yang akan digunakan dengan cara mencentang beberapa opsi, Lock, Hide, Encrypt
Untuk membuka folder yang telah diamankan dengan Secure Folder lakukan sebagai berikut:
  1. Jalankan kembali aplikasi SecureFolder
  2. Masukkan Password seperti yang telah dibuat
  3. Pilih folder yang akan dibuka, lalu klik Open

    open folder secure folder

  4. Untuk keluar klik File, kemudian Lock & Exit

Menghapus Firus IESecurity.exe

Menghapus Virus IESecurity.exe

0 comments
Berselancar di internet memang menuntut kebijakan dan kehati-hatian supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah ancaman program malmare yang tanpa kita sadari sering kita "undang" ke komputer kita. Penyebabnya seringkali karena kecerobohan dan kebiaaan kita yang sering menggunakan jurus "the power of next" - alias selalu menekan tombol next atau OK apabila ada message yang keluar.

internet security

Misalnya saja cerita tentang teman saya yang tanpa sengaja mendownload dan menjalankan program IESecurity.exe, sebuah malware yang menyamar menjadi program Antivirus. Malware IESecurity ini akan memunculkan jendela Internet Security yang seolah-olah menscan komputer dan mendeteksi aplikasi-aplikasi berbahaya. Semua program yang akan saya jalankan seperti misalnya Ms Office, Firefox dsb tidak bisa diaktifkan dan muncul error bahwa aplikasi tersebut terkena virus.

Untuk menghapus malware Internet Security ini berikut langkah-langkah yang saya jalankan:

  1. Jalankan komputer dalam mode "Safe Mode"

  2. Cari dan Delete file dan folder yang berhubungan dengan ie-security, berikut nama file dan foldernya:
    • %USERPROFILE%\Desktop\IE-Security.lnk
    • %USERPROFILE%\Start Menu\Programs\IE-Security.lnk
    • %PROGRAMFILES%\IE-Security\
    • isecurity.exe yang terdapat di jendela C:\Documents and Settings\[UserName]\Application Data klo di Windows 7 lokasinya terdapat di C:\Users\[UserName]\AppData\Roaming\ .
  3. Jalankan regedit, cari nama key ie-security, saya menemukan 2 key yang saya delete yaitu ieSecurity.exe dan winscas.txt. Berikut list key yang mesti di delete:
    • HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\IE-Security<
    • HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run\IE-Security
    • HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Uninstall\IE-Security
  4. Reboot komputer.
Demikianlah cara menghapus malware yang menyamar menjadi anti virus Internet Security, semoga berhasil :)

Microsoft Office has encountered a problem and needs to close

Microsoft Office has encountered a problem and needs to close

7 comments
Sebenarnya saya ingin melanjutkan postingan kemaren mengenai domain, tetapi saya pending dulu dan saya ganti dengan sharing pengalaman kemaren yaitu sewaktu menjalankan microsoft outlook pada laptop seorang teman muncul pesan "Microsoft Office Outlook has encountered a problem and needs to close. We are sorry for the inconvenience.".
Microsoft Office has encountered a problem and needs to close

Pesan "Microsoft Office xxx has encountered a problem and needs to close" tersebut pernah saya temui yaitu ketika menjalankan microsoft word, excel, power point dan terakhir kemaren sewaktu menjalankan microsoft outlook. Saya tidak tau persis kenapa error pada microsoft office tersebut bisa terjadi, postingan kali ini hanya akan membahas cara saya mengatasi pesan "Microsoft Office has encountered a problem and needs to close" berdasarkan pengalaman yang pernah saya temui.


1. Microsoft Office Powerpoint has encountered a problem and needs to close
Kasus pertama yang saya temui adalah error pada Microsoft Powerpoint. Cara untuk mengatasinya pada waktu itu cukup dengan me-repair paket microsoft office application, dan Microsoft Powerpoint bisa kembali berjalan normal.

2. Microsoft Office Word has encountered a problem and needs to close

Kasus Microsoft Word error juga pernah saya temui, sesaat setelah micosoft word menampilkan pesan "Microsoft Office Word has encountered a problem and needs to close" komputer kemudian merestart sendiri. Karena disertai dengan kasus komputer restart sendiri, maka saya kemudian membuka casing komputer dan mengecek pengkabelan pada tiap komponen pada CPU, dan ternyata benar ada kabel power untuk hardisk yang kendor. Setelah kabel saya pasang kembali dengan benar, saya nyalakan lagi komputer dan pesan eror tersebut tidak pernah keluar lagi.

3. Microsoft Office Excel has encountered a problem and needs to close
Error juga terjadi pada microsoft excel. Setelah excel dibuka beberapa saat kemudian muncul jendela "Microsoft Office Excel has encountered a problem and needs to close". Saya kemudian mencoba merepairnya, tetapi hasilnya tetap sama. Akhirnya saya mencoba login dengan user account yang lain. dan ternyata microsoft excel dapat berjalan normal. Akhirnya saya memutuskan untuk merename user account yang lama (kalau datanya sudah dipindah, usernya didelete juga ga apa-apa). Kemudian saya login lagi dengan user Account tersebut, Windows XP kemudian akan membuat setingan profile baru dari awal kembali. Hasilnya Microsoft Excel tidak lagi menampilkan pesan error.

NB:
Folder user accout pada Windows XP terdapat pada folder C:\Documents and Settings\nama_user. Data-data user biasanya terdapat pada folder C:\Documents and Settings\nama_user\desktop dan C:\Documents and Settings\nama_user\My Documents. Jadi kalau hendak mendelete folder user account, pastikan data-datanya sudah dibackup.

4. Microsoft Office Outlook has encountered a problem and needs to close

Kasus yang terakhir saya temui kemaren adalah pada Microsoft Outlook. Untuk kasus ini ternyata penyebabnya adalah file outlook.ost (offline file microsoft exchange) pada folder C:\Documents and Settings\nama_user\Local Settings\Application Data\Microsoft\Outlook. Solusinya, pindahkan email-email yang terdapat pada Mailbox Microsof Exchange (yang nantinya tersimpan pada file outlook.ost) ke dalam Personal Folder File (.pst).

NB:
Untuk kasus Microsoft Office Excel has encountered a problem and needs to close pernah juga pernah terjadi karena disk space pada drive C yang sudah hampir penuh. Solusinya hardisk (drive C tersebut) harus di clean-up, dan sebagian data-datanya dipindahkan ke drive lain.

Demikianlah cara saya mengatasi error microsoft office yang menampilkan pesan "Microsoft Office has encountered a problem and needs to close. We are sorry for the inconvenience." Semoga bisa membantu.

Fitur Mikro Tik RouterOS

Fitur MikroTik RouterOS

0 comments
MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak berbasis kernel Linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer berbasis Intel/AMD manjadi router network yang handal dan berbagai fitur lainnya seperti fungsi bridge, firewall, bandwith manajement , hotspot, VPN, Billing system dan jaringan wireless.

Selain dapat diinstall pada komputer, RouterOS juga merupakan sistem operasi dan paket aplikasi yang digunakan pada RouterBOARD.

Dibawah ini adalah Fitur MikroTik RouterOS seperti yang saya kutif dari situs mikrotik.co.id


MikroTik RouterOS Feature

Penanganan Protokol TCP/IP:
  • Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses, ports, protocols, protocol options, interfaces, internal marks, content, matching frequency
  • Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification by source and destination addresses and/or by firewall mark); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4
  • Data Rate Management - per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; HTB, PCQ, RED, SFQ, byte limited queue, packet limited queue; hierarchical limitation, CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ)
  • HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication/accounting; data rate limitation; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication
  • Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; PPPoE dial on demand
  • Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)
  • IPsec - IP security AH and ESP protocols; Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secresy (PFS) groups 1,2,5
  • Web proxy - FTP, HTTP and HTTPS caching proxy server; transparent HTTP caching proxy; SOCKS protocol support; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support
  • Caching DNS client - name resolving for local use; Dynamic DNS Client; local DNS cache with static entries
  • DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases
  • Universal Client - Transparent address translation not depending on the client's setup
  • VRRP - VRRP protocol for high availability
  • UPnP - Universal Plug-and-Play support
  • NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with GPS system
  • Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions logging
  • SNMP - read-only access
  • M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet
  • MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP)
  • Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer
Layer 2 connectivity
  1. Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and Access Point; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; access control list; authentication on RADIUS server; roaming (for wireless client); Access Point bridging
  2. Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling
  3. VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and WLAN links; multiple VLANs; VLAN bridging
  4. Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types
  5. Asynchronous - serial PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard serial ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand
  6. ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand
  7. SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modes
Download
- MikroTik RouterOS Feature
- About MikroTik RouterOS

The network location cannot be reached

The network location cannot be reached

0 comments
The network location cannot be reached. For information about network troubleshooting, see Windows Help.

Pernahkah temen2 mendapatkan error code seperti diatas?
Error tersebut muncul saat saya hendak sharing data antar komputer, yaitu ketika hendak melakukan mapping drive atau mengakses komputer lain lewat menu run. Berikut screenshootnya:

The network location cannot be reached

Setelah melakukan cek koneksi LAN, ternyata tidak ada masalah, perintah PING dapat dilakukan dengan mengembalikan pesan Repply.

Akhirnya saya menemukan artikel yang berjudul "Network Location Cannot be Reached when accessing shares" di http://support.microsoft.com/kb/946937

Berikut cara mengatasi error "The network location cannot be reached" tesebut:
  1. Buka Registry Editor, klik Start - Run, ketik: regedit
  2. Cari key:
    HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\NetBT\Parameters
  3. Pada Parameters key tersebut cari string value "TransportBindName", kalau tidak ada kita harus membuatnya terlebih dahulu. Kemudian pastikan datanya seperti dibawah ini:
    Name: TransportBindName
    Type: REGSZ
    Value: \Device\
  4. Pada kasus yang saya temukan nilai value dari "TransportBindName" ini ternyata kosong, jadi saya harus mengisinya dengan: \decevice\
  5. Tutup Registry Editor, lalu restart komputer.
Dengan cara diatas, error "The network location cannot be reached" dapat teratasi dan share data antar komputerpun bisa normal kembali.

contoh Soal Perhitungan Subnetting

Contoh Soal Perhitungan Subnetting

4 comments
Perhitungan Subnetting ini sebenarnya sudah dibahas secara panjang lebar oleh Bapak Romi Satria Wahono dalam artikel beliau Perhitungan Subnetting, Siapa Takut?. Tetapi untuk melengkapi artikel sebelumnya tentang Mengenal Teknik Subnetting, maka sayapun ikut-ikutan mencoba membahas tentang Contoh Soal Perhitungan Subnetting.

Menurut saya (yang baru belajar networking), kunci utama kita melakukan subnetting adalah dengan menentukan subnet mask suatu IP Address dengan menggunakan konsep CIDR (Classless Inter Domain Routing) yaitu metoda pengalamatan IP Address tanpa kelas (classless addressing). Saya sendiri baru mengenal konsep CIDR ini beberapa minggu yang lalu, karena selama ini yang saya tau hanyalah pengkelasan IP Address (classfull addressing).

CIDR menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A, B dan C. CIDR menggunakan "network prefix" dengan panjang tertentu. Prefix length menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai Network ID (masih inget ya bahwa IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID. Network ID tidak sama dengan Network Address. Network ID merupakan bagian dari IP Address sedangkan Network Address adalah IP Address dimana Host ID-nya diset 0 semua ).

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit. Misalkan suatu IP Address ditulis 192.168.0.1/27hal ini mengandung arti IP Address tersebut memiliki 27 bit sebagai Network ID.

Menentukan Subnet mask dengan CIDR:
Subnet Mask  atau Netmask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Bit yang menunjukkan Network ID diset 1 dan bit yang menunjukkan Host ID diset 0.

Suatu IP Address 192.168.0.1/27 berarti memiliki 27 bit sebagai Network ID dan 5 bit sisanya sebagai Host ID (masih ingatkan IP address terdiri dari 32 bit). Sehingga Subnet Mask dari IP Address tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224.

Contoh Soal Perhitungan Subnetting

Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:
  1. Jumlah Subnet,
    Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
  2. Jumlah Host,
    Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
  3. Blok Subnet,
    Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
  4. Network Address, Host Address dan Broadcast Address yang valid
    Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet)  kita langsung aja buat tabel lengkapnya perhitungan subnetting ini sebagai berikut:
perhitungan subnetting

Demikianlah sekilas tentang contoh soal perhitungan subnetting, semoga ada manfaatnya. CMIIW...